Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu

Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu - Hallo sahabat Lazada Handphone, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu
link : Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu

Baca juga


Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu

Suami adalah kepala keluarga, tapi kadang para suami tidak memperhatikan kebutuhan anggota keluarganya. Misalnya saja saat pulang kerja, saat anak menanti di rumah dengan lucunya, eh si suami malah sibuk main handphone.
Padahal anak-anak juga perlu bermain sama ayahnya. Istri juga perlu di peluk sama suaminya. Bukankah begitu suami yang baik?
Di jaman sekarang ini siapa sih yang tidak punya handphone. Semua kalangan pasti menggunakanny. Mulai dari pelajar, pegawai, buruh, pengusaha bahkan anak-anak berusia dini sudah mahir menggunakannya. Tapi pernahkah kita sadari bahwa kadang ada pihak-pihak yang kita kesampingkan akibat terlalu asik sama benda satu ini. Kalau kata pak Mario Teguh dulu “gadget mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”.
Tulisan dari ini ini makjleb banget buat para suami yang lebih suka main hape. Coba aja dibaca, dan diresapi kata demi katanya. Bener atau tidak? Dan terapkan tips yang ia katakan. Yuk, simak dibawah ini ya:
“HP lagi HP lagi. Kok lebih enjoy sama HP dibandingkan sama istri sendiri.” tulis seorang teman di salah satu akun medsosnya. Istri mana yang ‘rela’ dan suka hati saat diduakan meskipun dengan barang?
Bagai buah simalakama, pepatah itu rasanya tepat dengan situasi sekarang, era tehnologi modern, dimana banyak kemudahan hidup dengan semakin majunya tehnologi.
Hampir semua orang memegang gadget (Ponsel, tablet, laptop) dengan fasilitas yang canggih, fitur menawan, ‘mengoda’ dengan kecepatan internet yang mengagumkan.
Dunia seakan ada di genggaman tangan. Mau urusan bisnis cukup megang ponsel, transfer uang tidak perlu lagi ke ATM, cukup mengandalkan internet banking, urusan kerja juga mudah tak perlu ketemu langsung di kantor bisa terus jalan. Pokoknya semua urusan gampang dilakukan dirumah saja.
Tak heran jika dimanapun berada, rumah, kantor, mobil, kendaraan umum, cafe, rumah makan, bahkan di tempat tongkrongan seperti HIK, ‘buk’ pinggir jembatan, di lincak kita dengan mudah melihat orang-orang berkumpul sambil sibuk memegang ponsel pintar.
Bagai buah simalakama, kita membutuhkan tehnologi modern dengan kecepatan fasilitas canggih yang gampang mendukung kerja dan komunikasi, tetapi di satu sisi kita jadi kehilangan kebersamaan yang dulu selalu dirasakan saat berkumpul baik di rumah, kantor, saat santai dengan teman atau tetangga.
Sekarang jarang saya melihat saat orang-orang berkumpul masih pada “khusuk’ dengan obrolan dan akrab dengan teman ngobrol. yang ada hanya sesekali ngobrol tetapi lebih banyak ‘sibuk’ dengan jari-jari yang menari di layar android.
Parahnya, di rumah hal itu juga terjadi. Tak jarang satu keluarga terlihat seperti sedang bersama, menikmati kumpul bersama keluarga tetapi sebenarnya tak sedang berbicara satu sama lain, tetapi lebih sibuk dengan androidnya. Secara fisik tubuh berdekatan tetapi hati dan jiwanaya jauh bahkan sangat jauh dan mungkin ‘hidup dalam dunianya sendiri’.
“Bu, buat apa duduk santai bersama suami kalau suami asyik di depan ponselnya. Seakan sudah nggak dibutuhkan lagi,” gerutu bu Ani (samaran) tanpa menutupi kesedihannya.
“Memang suami sibuk sekali, Bu?” tanya saya mencoba mengorek keterangan.
“Iya. Sudah sibuk di kantor, eh di rumah juga sibuk. Bangun tidur pegang ponsel, mau kerja pegang. Ntar pulang kerja sudah sibuk sama ponsel dan latopnya lagi. Makan saja sambil buka ponsel.” Sejurus cerita mengalir terus dari tetangga pojok rumah.
Deg, hehe ternyata nggak hanya saya yang merasa di ‘duakan’ dengan laptop dan ponsel. Teman hidup saya juga sudah lama asyik dengan barang-barang pintar itu. Hanya saja saya bisa mengkomunikasikan dengan bapaknya anak-anak , tidak hanya dipendam dalam hati.
Mulanya saya juga kesal saat bapaknya anak-anak terlalu sibuk dengan kerjaan dan gadgetnya, tetapi saya terus berinisiatif untuk membicarakannya. Terutama saat tiga tahun yang lalu di rumah memasang wifi. Otomatis internetan menjadi lebih gampang. Saat anak-anak mulai ‘ketularan’ dengan android. Pembicaraan dengan suami menghasilkan kesepakatan kami bahwa secanggih dan sepenting apapun gadget, tidak mungkin bisa mengantikan posisi keluarga. Meskipun banyak hal penting yang harus di urus dan diselesaikan tetapi waktu untuk keluarga juga menjadi prioritas.
Jadi menurut saya, buat para istri, nggak perlu galau saat kita seperti diduakan dengan sepotong benda yang bernama ponsel, tablet, laptop, dll.
Bicarakan dengan pasangan hidup anda dan buatlah kesepakatan.
Paling tidak ini yang bisa di usulkan,
Pertama, Ponsel nggak bisa mengantikan posisi istri. “Ponsel barang mati, nggak bisa diajak curhat lho , Pa. Memang dibutuhkan, tetapi lebih dibutuhkan mama khan?” Bicarakan dengan sabar, jangan sekali-kali kesal. Suami lebih mudah di rayu dibandingkan dimarahi, hehe.
Kedua, buat kesepakatan waktu dirumah yang dilarang keras asyik dengan gadgetnya. Misalnya saat santai sehabis mandi sore sambil minum teh dan membicarakan anak-anak. Saat makan bersama harus tanpa pegang ponsel, saat mau tidur,dll. Pokoknya buat waktu ‘larangan ‘ bersama ponsel . Kalau bisa yang banyak ya.
Ketiga, carilah tempat untuk meletakkan ponsel di rumah. Ini memudahkan kita untuk melihat apakah ponsel pintar suami anda ada ditempatnya atau tidak. Artinya bisa juga untuk memastikan kesepakatan dilanggar atau tidak. Meskipun tidak boleh suudzon sama suami tetapi boleh kok jaga-jaga kalau-kalau suami diam-diam ngambil ponselnya dan asyik ‘dengannya’.
Jadi, jangan lagi biarkan hati anda galau dan wajah anda bermuram durja serta hati menangis pilu ( halah..) saat suami ‘lebih memilih’ ponsel dibandingkan dengan anda. Ajak bicara pasangan anda dan buatlah kesepakatan. Gampang bukan? Selamat mencoba…



Demikianlah Artikel Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu

Sekianlah artikel Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu dengan alamat link https://handphonelazada.blogspot.com/2018/03/masuk-rumah-tidak-peluk-anak-istri.html

0 Response to "Masuk Rumah Tidak Peluk Anak & Istri, Malah Main Handphone Sampai Tertidur. Suami, Jangan Lakukan Hal Itu"

Posting Komentar